29 April 2015, tepat hari Rabu (hari yg sama dengan hari lahir bunda^^) Allah memberikan karunia terindah-Nya lagi untuk keluarga kecil ini. Tangis bayi menghilangkan rasa sakitnya proses melahirkan, dan juga rasa deg2an abi yang setia mendampingi dari awal proses. Kembali Allah mengamanahi kami anak laki2, Alhamdulillah...
Saat sepakat sama abi mau ngasih adik ke Affan, jujur sebenarnya masih ada sedikit trauma kalo ingat lahiran Affan dulu. Bukan karena sakitnya, tapi pengalaman pasca melahirkan, langsung berpisah dengan bayi yang baru dilahirkan karena harus dirujuk di rumah sakit umum (katanya terindikasi terminum air ketuban). Belum lagi selama 9 hari dirawat, Affan gak pernah lepas dari infus :(. Menyaksikan sendiri bagaimana Affan yang baru berumur beberapa hari harus berjuang menahan dengan infus di tangan, kaki, kepala bergantian..., belum lagi harus disinar... (terkadang kedapatan Affan sedang menangis kencang dengan tutup mata yang sudah lepas saat disinar ketika bunda masuk ruangan neonatus untuk menyusui). Sediiiiih... dan hanya air mata yang bisa mewakili bagaimana gundahnya hati saat kembali ke 'lorong' rumah sakit. Biasanya abi yang berusaha untuk menenangkan, walaupun bunda tau perasaan abi juga tidak tenang. Well! itu kisah yang memang harus dijalani, sudah ketetapan Allah... Banyaaak sekali hikmah yang bisa dipetik.
Pengalaman melahirkan anak kedua sangat
berbeda saat melahirkan Affan dulu. Sejak awal hamil, tak putus2nya do'a
selalu dipanjatkan, semoga proses lahiran nanti dapat berjalan normal
dan lancar, memberi kebahagiaan dan tidak merepotkan suami dan orangtua (takut jika ingat dulu membuat orangtua turut susah dan sedih :( ). Alhamdulillah, syukur tak terhingga ketika saatnya tiba proses lahiran dapat berjalan relatif cepat dan lancar.
Satu hal yang bisa dijadikan pelajaran dari pengalaman saat lahiran pertama, yaitu perlunya asupan yang cukup menjelang proses lahiran, karena sangat dibutuhkan tenaga 'ekstra' ketika mengejan. Jadi saat menunggu bukaan jalan lahir di ruang bersalin, bunda tetap makan (karena memang kerasa lapeer ^^), minum susu B**R Brand dan sari kurma. Alhamdulillah pasca si adek lahir jadi tidak kehilangan tenaga dan badan tidak lemas. Setelah lahiran pun harus tetap semangat makan, alhasil maksi yang dibawa perawat dengan lahap disantap. Pokoknya yang dipikirin cuma 2, harus sehat biar gak nyusahin suami & orangtua, dan biar adek langsung bisa minum asi.
Setelah bermalam di rumah sakit, besoknya bunda & adek diizinkan pulang. Alhamdulillah hasil cek darah bunda bagus, pendarahan juga bagus, dan si adek juga dalam kondisi normal. Waktunya pulaaaang^^, si adek yang saat itu baru diberi nama Abdurrahman (karena abi belum nemu nama yang pas^^) akhirnya diboyong pulang, dan di rumah Akik, Nyipo dan Si sulung Affan sudah menunggu.
Nikmat Tuhan manakah yang kau dustakan?
Terima kasih Yaa Rabb, semoga anak yang akhirnya kami beri nama lengkap "Abyan Abdurrahman" dapat menjadi anak yang kami cita-citakan. Sesuai namanya "Abyan" yang berarti jelas dalam mengucapkan dan fasih dalam melafazkan, semoga ia menjadi hamba-Mu yang pengasih, anak yang mencintai Al-Qur'an, menjadi penghafal Al-Qur'an, yang senang belajar & mengajarkan Al-Qur'an, fasih saat melafazkan jelas menerangkan kebenaran firman-Mu.